Kamis, 17 Maret 2016

LATAR BELAKANG MASALAH


LAPORAN OBSERVASI

MASALAH-MASALAH LINGKUNGAN YANG ADA DI
DESA SOROGATEN KEC. TULUNG KAB. KLATEN
PROVINSI JAWA TENGAH

 
 
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu :
Drs.Budi Sutrisno.,Mpd

Disusun Oleh:
Anisak Nurul Muvit
A210140233

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
TAHUN 2016

BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Masalah lingkungan hidup atau pencemaran lingkungan hidup merupakan masalah yang sangat sering kita jumpai, mulai dari hal yang kecil sperti membuang sampah sembarangan hingga hal yang besar seperti pembakaran hutan secara liar. Ada 3 macam pencemaran, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.
Banyak factor yang mempengaruhi pencemaran lingkungan baik dari dalam diri manusia yaitu kesadaran diri maupun dari luar diri manusia seperti perkembangan teknologi, industry, ketersedian sarana dan prasarana, dan yang lainnya.
Dampak pencemaran lingkungan tidak hanya berpengaruh dan berakibat pada lingkungan alam saja, tetapi juga berakibat dan berpengaruh terhadap kehidupan tanaman, hewan, serta manusia.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa definisi pencemaran lingkungan?
2.     Sebutkan masalah-masalah lingkungan di Desa Sorogaten Kec. Tulung Kab. Klaten dan  mengapa itu bisa terjadi?
3.      Apa dampak yang ditimbulkan dari masalah lingkungan tersebut?
4.   Langkah apa yang sudah diambil dari pemerintah ataupun masyarakat sekitar terkait masalah tersebut?

3.      Tujuan
Laporan ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1.      Sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan HIdup  (PLH)
2.      Untuk mengetahui masalah-masalah lingkungan yang ada di sekitar tempat tinggal.
3.      Mencari solusi atau upaya pemecahan masalah tersebut.
4.      Tambahan pengetahuan mengenai mata kuliah  Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH).

BAB II
PEMBAHASAN

1.      Definisi Pencemaran Lingkungan
a.       Pengertian Pencemaran.
Pencemaran adalah masuknya atau dimasukannya makhluk hidup, zat energy dan atau komponen lain kedalam lingkungan, atau berubahnya tatanan lingkungan oleh kegiatan manusia atau oleh proses alam sehingga kualitas lingkungan turun sampai tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntungannya (UU Pokok Pengelolaan Lingkunga Hidup No. 4 tahun 1982).
b.      Pengertian Lingkungan.
Lingkungan adalah semua benda dan kondisi termasuk di dalamnya manusia dan aktivitasnya yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya. (St. Munajat Danusaputra).
Sedangkan lingkungan hidup adalah segala sesuatu yang  ada di lingkungan hidup kita yang berupa makhluk hidup, baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan. Intinya semua yang memiliki nyawadan tergolong sebagai makhluk yang bernafas adalah bagian dari lingkungan hidup.
c.       Pengertian Pencemaran Lingkungan.
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan  struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.
Manusia adalah satu-satunya komponen lingkungan hidup biotic yang mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah lingkungan hidup. Dalam hal usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan tujuan untuk menigkatkan kesejahteraan hidupnya, dapat menimbulkan masalah yang disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar akibat perbuatanya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mencegah terjadinya pencemaran.
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat membuat gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia.
Ada 3 macam pencemaran lingkungan, yaitu
1)      Pencemaran tanah.
Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah ligkungan lingkungan tanah alami. Pencemaran tanah banyak diakibatkan oleh sampah-sampah rumah tangga, pasar, industry, kegiatan pertanian, dan peternakan.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemrana tanah antara lain:
a.      Terganggunya kahidupan organisme terutama mikroorganisme dalam tanah.
b. Berubahnya sifat kimia atau sifat fisika tanah sehingga tidak baik untuk pertumbuhan tanaman.
c.       Mengubah dan mempengaruhi keseimbangan ekologi.
2)      Pencemaran udara.
Pencemaran udara adalah kehadiran satu atau lebih substansifisik, kimia atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang cukup banyak yang dapat membahayakan manusia, hewan dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti.
Pencemaran udara banyak disebabkan oleh asap buangan, misalnya gas CO2 hasil pembakaran, SO, SO2, CFC, CO, dan asap rokok.
Akibat yang di timbulkan dari pencemaran ini antara lain :
a.  Terganggunya kesehatan manusia, seperti batuk, asma dan penyakit pernafasan lainnya.
b.    Rusaknya bangunan karena pelapukan, korosi pada logam dan memudarnya warna cat.
c.   Terganggunya pertumbuhan tanaman, seperti menguningnya daun atau kerdilnya tanaman.
d.      Terjadinya hujan asam yang disebabkan oleh pencmaran oksida nitrogen.
3)      Pencemaran air.
Pencemaran air adalah peristiwa masuknya zat, energy, unsure atau komponen lainya kedalam air sehingga menyebabkan kualitas air terganggu. Kealitas air yang terganggu ditandai dengan perubahan bau, rasa, dan warna.
Akibat yang ditimbulkan oleh pencemaran air antara lain:
a.   Terganggunya kehidupanorganisme air karena bekurangnya kandungan oksigen dalam air.
b.      Terjadinya ledakan populasi ganging dan tumbuhan air.
c.       Pendangkalan dasar perairan.
d.      Punahnya biota air dan munculnya banjir.
e.       Terganggunya kesehatan manusia jika mengkonsumsinya.

2.      Masalah-masalah lingkungan di Desa Sorogaten.
Di Desa Sorogaten Kecamatan Tulung Kabupaten Klaten Provinsi Jawa Tengah, banyak dijumpai bebrapa masalah yang berkaitan dengan lingkungan. Beberapa masalah tersebut yaitu :
a.      Buang sampah di pekarangan dekat dengan rumah dan buang sampah di sungai.
Masalah ini terjadi hampir di setiap rumah dan hanya dibuang begitu saja tanpa adanya pengolahan lebih lanjut. Masalah ini terjadi karena tidak tersedianya tempat pembuangan akhir (TPA) di dekat desa serta tidak adanya kesadaran masyarakat untuk membuat sendiri TPA di desa tersebut. Bahkan banyak orang yang membuang sampah di sungai-sungai, baik sungai kecil maupun sungai besar, sehingga terkadang jika musim kemarau banyak sekali kita lihat tumpukan sampah di sungai-sungai kecil.
b.      Kandang ternak yang berdekatan dengan rumah.
Di Desa Suru yang memang jauh dari perkotaan atau dapat dikatakan daerah pedesaan kebanyakan masyarakatnya beternak, baik bertenak ayam, bebek, kambing, sapi, kerbau maupun yang lainya. Karena itulah banyak dijumpai kandang-kandang ternak di desa ini yang berada di dekat rumah, baik itu di balakang maupun di samping rumah. Belum banyak orang yang sadar akan bahaya kandang ternak yang berdekatan dengan rumah. Meski ada yang sudah membuat kandang ternak sapi atau kerbau jauh dari rumah namun alasanya bukan karena tahu dampak negatifnya tapi karena di dekat rumahnya tidak ada lagi lahan kosong yang dapat digunakan untuk membuat kandang. Kebanyakan masyarakat yang mempunyai lahan kosong di belakang rumah, membangun kandang ternaknya di belakang rumah di lahan kosong tersebut tanpa mempertimbangkan bahayanya.
Masalah ini terjadi karena belum tumbuhnya kesadaran masyarakat tentang bahayanya membangun kandang ternak yeng berdekatan dengan rumah khususnya bagi kesehatan manusia. Bahkan terkadang banyak yang membangn kandang ternaknya di dalam rumah yang berdekatan langsung dengan dapur.
c.       Sisa hasil pertanian yang berserakan di jalan.
Selain beteranak masyarakat Desa Suru sebagian besar bekerja sebagai petani oleh karena itu pada saat musim panen banyak yang menjemur hasil panennya di jalan-jalan depan rumah dan bahkan banyak yang mensortir padinya di jalan pula sehingga terkadang sisa-sisa penyortiran banyak yang berserakan di jalanan.
Masalah seperti ini muncul karena selain tidak adanya kesadaran dari masyarakat sendiri juga karena tidak adanya tempat untuk melakukan kegiatan-kegiatan tersebut. Maslah ini juga terjadi karena pertumbuhan penduduk yang sangat pesat yang diiringi dengan semakin pesatnya orang mendirikan rumah sehingga lahan kosong semakin sedikit dan akhirnya masyarkat melakukan kegiatan-kegiatan tersebut di jalan.
d.      Limbah cair hasil rumah tangga.
Sebagian besar masyarakat Desa Suru membuang limbah cair rumah tangganya seperti sisa hasil mencuci baju atau piring, mandi, atau mencuci sayur dan buah, hanya dibuang di belakang rumah dengan cara membuat tempat aliran air ke lubangan sebagai tempat penampung akhir limbah cair tersebut. Sehingga akan terlihat genangan air yang dapat menimbulkan penyakit yang dapat mengganggu kesehatan manusia. Bahkan jika terjadi hujan lebat dapat mengakibatkan banjir kecil di belakang rumah.
Masalah ini terjadi karena kurang tahunya masyarakat tentang bagaimana cara mengolah limbah cair tersebut sebelum dibuang serta tidak adanya sosialisasi dari pemerintah mengenai hal tersebut.
e.       Baliho atau poster-poster pada saat pemilu yang di tempel disembarang tempat.
Masalah ini terjadi pada saat-saat pemilu namun terkadang juga di hari-hari biasa seperti pemaasangan iklan atau yang lainnya. Hal ini sangat merusak lingkungan karena pemasanganya disembarang tempat  dan dengan cara yang tidak baik, seperti di  paku di pohon-pohoon sehingga pohon tersebut mengalami kerusakan, penempealan poster-poster di tembok-tembok yang seharusnya tidak di tempelin contoh tembok tempat ibadah atau kantor kepala desa. Kurang tegasnya para pejabat atau aparatur desa dalam menangani masalah ini sehingga masalah seperti ini masih berlanjut hingga sekarang. Bahkan terakadang pejabat atau aparatur desa yang melakukan hal-hal seperti itu.

3.      Dampak Yang Ditimbulkan
Masalah-masalah lingkungan yang telah diterangkan di atas pasti akan menimbulkan dampak negative baik bagi lingkungan itu sendiri maupun bagi manusia. Dampak negativenya antara lain :
1)      Buang sampah di pekarangan dekat dengan rumah dan buang sampah di sungai.
a.       Sampah yang menumpuk di pekarangan rumah terkadang menimbulkan bau yang tidak enak atau bau busuk.
b.      Akan terjadi banjir jika musim hujan turun jika sampah-sampah menumpuk di sungai. Baik sungai kecil mapun sungai besar.
c.       Menjadi sarang nyamuk dan menimbulkan penyakit bagi manusia.
2)      Kandang ternak yang berdekatan dengan rumah.
a.       Akan menimbulkan bau yang tidak sedap yang ditimbulkan dari kotoran hewan atau hewan itu sendiri.
b.      Lebih besar kemungkinannya terkena penyakit dari hewan ternak, seperti flu burung atau yang lainnya.
3)      Sisa hasil pertanian yang berserakan di jalan.
a.       Mengganggu kesehatan lingkungan itu sendiri.
b.      Mengganggu keindahan lingkungan.
4)      Limbah cair hasil rumah tangga.
a.       Terkadang menimbulkan bau yang tidak sedap.
b.      Limbah cair yang di biarkan begitu saja akan membuat genangan air yang akan menjadi sarang nyamuk yang dapat menjadi penyakit bagi manusia.
c.       Jika hujan limbah cair yang di tampung akan lebih banyak dan menimbulkan banjir kecil di pekarangan rumah.
5)      Baliho atau poster-poster pada saat pemilu yang di tempel disembarang tempat.
a.       Baliho atau poster yang di pasang menggunakan paku di pohon-pohon akan merusak pohon tersebut bahkan tidak jarang pohon tersebut bisa mati.
b.      Baliho atau poster yang di pasang disembarang tempat terkadang dibiarkan begitu saja, tidak diambil kembali oleh pemasangnya sehingga akan merusak pemandangan dan lama kelamaan akan menjadi sampah.

4.      Langkah-langkah yang Sudah Dilakukan Pemerintah atau Masyarakat terkait masalah-masalah tersebut.
Menurut pandangan saya pribadi belum ada upaya yang berarti dari masyarakat maupun aparatur desa dalam upaya mengatasi atau menaggulangi masalah-masalah lingkungan yang terjadi. Hanya masyarakat yang secara pribadi menanggapi masalah lingkungan yang ada disekitar tempat tinggal masing-masing. Dari pemerintah sendiri hanya memberikan sosialisasi kepada masyarakat mengenai cara mengatasi masalah-masalah lingkungan tersebut dan itu sudah sangat  lama.
Perlu adanya peran pemerintah dan masyarakat dalam upaya mengatasi masalah ligkungan ini. Karena tugas pemerintah selain sebagai pembuat peraturan yang tegas juga harus menumbuhkan  kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan. Sehingga lingkungan akan menjadi sehat dan tidak berbahaya bagi manusia.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan  struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia.
Masalah-masalah lingkungan di Desa Sorogaten Kec. Tulung Kab. Klaten Prov. Jawa Tengah antara lain :
1.      Buang sampah di pekarangan dekat rumah dan buang sampah di sungai.
2.      Kandang ternak yang berdekatan dengan rumah
3.      Sisa hasil pertanian yang berserakan di jalan
4.      Limbah cair hasil rumah tangga
5.      Baliho dan poster saat pemilu

B.     Saran
Dari masalah-masalah yang telah diterangkan di atas, maka saya memberikan beberapa saran mengenai langkah-langkah yang mungkin dapat mengatasi masalah-masalah lingkungan yang terjadi. Angkah-langkah tersebut antara lain  :
1.      Membuat sebuah TPA (Tempat Pembuangan Akhir) yang jauh dari pemukiman. Tempatnya bisa di buat di tanah pemerintah yang ada di desa tersebut.
2.      Mensosialisasikan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang manfaat lingkungan yang bersih dan sehat bagi kehidupan, serta dampak negative yang akan ditimbulkan dari lingkungan yang kurang sehat secara teratur serta mengontrolnya.
3.      Membuat peraturan desa yang tegas yang mengatur mengenai pemasangan baliho, iklan, dll.
4.      Untuk masalah menjemur hasil panen di jalan itu tidak apa-apa, namun setelah itu harus diingatkan agar jalan dibersihkan kembali setelah itu.
5.      Membuat pengolahan pupuk kandang dari kotoran-kotoran hewan ternak.
6.      Pejabat atau aparatur desa harus memberikan contoh bagi masyarakat umum agar dapat menjaga lingkungan, bukan malah sebaliknya.
Demikian laporan ini dibuat, saya harap laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan saya tahu bahwa laporan ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu saya minta kritik dan saran dari para pembaca agar saya dapat berkarya lebih baik lagi.


DAFTAR PUSTAKA

tim penyusun modul plh. 2010. Pendidikan Lingkungan Hidup. Semarang. Universitas Negeri Semarang
http://taufikmasengge.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 14 maret 2016 pukul 08.00)
http://nurceharu.blogspot.com/ (diakses pada tanggal 17 juni 2014 pukul 14.00)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar